Dusun ketangge merupakan salah satu
dusun di desa Batujai, yang terbagi dalam empat area (gubuk): dusun ketangge lauk,
ketngge tengak, ketangge daye dan ketangge dirik. Ada yang menarik dari salah satu dusun tersebut yakni dusun
ketangge tengak yang memiliki julukan “gubuk putik”. Disebut sebagai gubuk
putik karena di tempat itu, sebagian besar penduduknya sudah melaksanakan
ibadah haji. Sebutan kata “putik” merupakan derivasi dari bahasa melayu yakni
putih. Secara perekonomian, sebagian besar masyarakat ketangge tengak memiliki
mata pencaharian sebagai pedagang. Dan tidak
sedikit masyarakat ketangge tengak melahirkan beberapa qori’ maupun
qori’ah.
Secara keseluruhan, masyarakat dusun
ketangge beragama Islam. Sehingga nuansa keagamaan di dusun tersebut sangat
kental. Hal ini dapat terlihat dari acara-acara keagamaan yang diagendakan di
dusun tersebut. Acara keagamaan seperti ceramah akbar yang dilaksanakan setiap
dua kali dalam satu minggu, yang bertempat di pondok pesantren Al-amiin. Pondok
pesantren tersebut berada di sebelah barat ketangge daye, yang dihimpit oleh
dua dusun yakni dusun belong dan dusun lamban. Di dusun ketangge terdapat 4
(empat Mushalla) yang tersebar di masing-masing gubuk di Dusun Ketangge. Namun,
dalam pelaksanaan hari raya Idul Fitri, selama ini hanya dilaksanakan di gubuk
ketangge daye.
By; Awwad
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !