Sumber Gambar; www.marketing.co.id
Kemiskinan menjadi salah satu penyebab dari
berbagai masalah sosial yang ada, terutama di Desa Batujai, khususnya
dusun-dusun yang ada di desa ini. Hal ini mengakibatkan para wanita lebih
berpikir keras dalam membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Wajah kemiskinan
bukanlah penghalang bagi warga untuk berkreasi dan berekpresi, banyak wanita
berkarya dalam bidang menenun kain, selain menjadi ibu rumah tangga yang baik.
Akan tetapi menjadi ibu rumah tangga adalah
pilihan utama, menenun kain merupakan pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh
kaum wanita setelah menyiapkan kebutuhan dapur untuk santapan bersama keluarga.
Kesederhanaan kaum wanita dalam menjadi bagian rumah tangga masih sangat
tradisional, tidak seperti kaum wanita yang ada di perkotaan. Sehingga membuat
para lelaki lebih merasa nyaman setelah pulang dari kerja, akan tetapi mereka
bekerja bukan dikantor, melainkan bekerja membajak sawah, menjadi buruh tani
maupun bangunan, dan yang lainnya.
Keberadaan wanita sebagai ibu rumah tangga
menjadi bagian yang penting dalam kehidupan keluarga, apalagi bagi warga
masyarakat Desa Batujai, wanita menjadi ibu rumah tangga merupakan salah satu
tradisi atau profesi yang masih terjaga sampai saat ini, artinya; kaum wanita
lebih menginginkan menjadi ibu rumah tangga, ketimbang bekerja diluar rumah,
hal ini dikarenakan beberapa faktor, selain tidak memiliki pekerjaan yang
tetap, juga masih kurangnya lowongan pekerjaan yang memadai.
Misalnya di Dusun Batu Beduk, Bare Gabak, Kampih
dan Dusun Sorak. Para wanita sebagain besar menjadi ibu rumah tangga (95%), namun
kaum wanita tidak berdiam diri dalam membantu para kepala keluarga untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu caranya adalah menenun atau biasanya mereka mengatakan nyensek. Dan beberapa cara lain yang
bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Salah satu pelopor menenun ini adalah Lale Alon
Sari. Lale Alon berjuang untuk memberikan kesempatan bagi kaum wanita yang ada
di batu beduk maupun sekitarnya untuk mendapatkan penghasilan lebih, selain
menjadi ibu rumah tangga. Lale Alon memilih pemberdayaan melalui keterampilan
menenun yang dikuasai perempuan setempat secara turun-temurun. Ia memberikan
pelatihan, membuka akses terhadap bahan baku dan mengembangkan pemasaran dengan
membangun artshop yang menjual hasil tenun warga. Dengan kesempatan inilah,
kaum wanita (ibu rumah tangga) yang ada, tidak menyianyiakan kesempatan untuk
mendapatkan penghasilan lebih.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !